#2
Saat aku
sadar dengan pandangan ku, aku juga menyadari bahwa hari sudah mulai sore. Aku
berusaha bangun dengan sisa tenaga yang aku punya dan mulai berjalan ke arah
kamar mandi. Aissshh apa yang tadi menimpa ku? Kepala ku pening sekali. Kata ku
smbi ters mengelus kepala bagian atas ku.
Eh sejak
kapan aku bisa melihat sinar mentari sore secara live dari ruang tamu ini?. 5
menit kemudian aku baru sadar 100% dan menyadari bahwa atap rumah ku runtuh.
Aku tidak bisa berkata apapun karena, pertama aku tidak sedang melakukan
apa-apa seperti: disco party atau mengeluarkan jurus kamehameha dari telapak
tangan ku atau juga pengendalian tanah seperti avatar gundul itu. Kata ku
seraya melihat telapak tangan yang aku pikir sangat ajaib ini.
Meeongg...
Heh? Kucing
sapa nih, bisa-bisanya muncul disaat keadaan genting. Aku gendonglah kucing itu
dan aku mulai mengintrogasinya. “He puss, kamu gak lihat orang lagi susah apa?
Atap ku runtuh dan bla bla bla...” oceh ku sedemikian rupa pada kucing bewarna
hitam pekat dengan mata bewarna ungu yang sedang memandagiku dengan
tatapan-ngomong-apa-sih-lu-bang? Ini. Oke aku sepakat ini bukan introgasi tapi
lebih ke arah mengomel dan mengkambing hitamkan. Eh tunggu dia ini kucing bukan
kambing.. Ah tak apalah sama hitamnya juga kok.. -_-“ ...
Ukik...
bukain pintunya nak, mama lagi bawa banyak barang neh!
OMG. Mama ku
pulang. Haduh gimana ini??
Aku
mondar-mandir mencari alasan yang pas untuk kejadian yang memang bukan aku
pelakunya. Eh tunggu kalau aku gak salah ngapain aku takut? Kan sudah jelas
banget bukan aku pelakunya (iya kan Autor ya? :D ). Tapi apa Mama percaya?
Karena semua bukti mengarah padaku....
Setelah
menarik nafas yang panjang dan tebal. Aku pun memutuskan untuk menemui Mama....
se se semoga aku masih hidup di episode depan.
Staca.
Kyyyyaaaaaaaa!
Gubrak
gradak wak dier wak dier....
Hadeuuu
sakittt! Ini benda apa sih? Kok keras banget? Mana berlapis lapis lagi.
Omelan ku
nyerocos tidak karuan, dan tanpa ku sadari aku menghantam bayak benda-beda
keras yang berbentuk persegi ada yang persegi panjang ada yang kubus ada yang
keras ada pula yang keras banget. Sampai akhirnya aku berhenti di atas sebuah
benda. Tapi benda ini tidak persegi seperti yang lain. Benda ini hanya
tergeletak di bawah ku. Bentuknya tidak jelas tidak kotak juga tidak bundar... dia bernafas???