Rabu, 17 Februari 2016

Paws Eyes


#1



Prolog
 

“Semua warga segera meluncur ke bumi, dengan mengaktifkan tombol Cat-ion, Semua warga segera...” Begitulah perintah sang komandan yang aku dengar.

Awalnya semuanya sempurna. Aku tinggal dirumah yang hangat dengan keluarga ku, tapi semua berubah saat “Tukang Servis itu mulai berdatangan”. Ya aku tau tujuan mereka Cuma mengupgrad planet ku agar lebih multiguna untuk kedepannya, tapi acara-acara ngungsinya itu bikin ribet.

Dang ngomong-ngomong, namaku... Staca.

Setelah perintah itu digembar-gemborkan ke seluruh pelosok planet, mungkin ini saatnya aku tacap gas dan segera pergi dari sini. Sebelum polisi (Baca: Satpol PP) mulai mensterilkan TKP. Suara mesin dari kendaraan ku si-Betty mulai memanas rupanya itu tandanya dia sudah siap berpergian.

Aku menyusuri jalan antar galaksi seperti biasa dan kali ini aku memantapkan hati ku kepada planet yang baru ditemukan oleh para cendekiawan Meoworld, dilihat dari iklan di tv sih, bumi kelihatan bagus banget. Tapi aku belum tau faktanya, jadi yaudah deh daripada penasaran aku kesana aja siapa tau bisa ketemu kucing lokal yang tinggi, berkacamata dan bewarna chocolate eksotise.

Kecepatan cahaya membuat aku tidak merasakan dentuman waktu saat berada di kabin Betty ku sayang. Eh tau-tau sudah sampai aja aku di daratan bernama BUMI. Dari atas sini sih masih kelihatan seperti yang di iklan tv. Saat sedang asyik mengamati pemandangan indah ini, aku sampai tidak sadar ada benda asing yang sangat mirip Bettty-ku namun lebih besar, berada satu lintasan dengan ku. Benda itu makin tajam mendekat, aku kehabisan akal dan akhirnya Betty-ku berciuman mesra dengan benda itu, tragisnya aku yag harus keluar dari lingkaran cinta segitiga ini. Untung aku masih sempat mengambil parasut ku dan meninggalkan Betty-ku. “Bet aku janji suatu hari ini aku akan membeli yang seperti kamu lagi.”



---



Aku mempunyai firasat bahwa hari ini akan turun hujan, tapi kok sedari tadi matahari masih kinclong juga ya? Mana panas lagi, mau-gak-mau aku harus jadi kipas angin tenaga manual ini kayaknya.


Oh ya nama ku Ukik.


(Ukik: Autor tolong tulis yang bagus-bagus tentang Ukik ya... nanti dapet reward deh.)


Kebetulan proker pewaris masa depan orang tua ku barulah aku seorang, jadi jangan kaget kalau aku ini sendirian terus. By the way aku 12 SMA, ya udah cukup tua sih malas-malasan kayak gini kan ya, udah deket ujian akhir pula, mungkin aku harus cari kerja part-time atau apa buat bahagiain mama sama ayah.


(Ukik: Oh iya autor, ciptain karakter cewek juga dong. Bosen sendirian mulu. Kalau bisa yang cantik, imut, penurut, sexy, bawel dikit juga gpp deh -3- .)


Sekolah lagi libur dan aku tidak tau harus bagaimana untuk mengahadapi hari ini. Mama sedang pergi, Ayah juga... Apa mereka tidak ingat jika mereka punya anak lelaki yang sangat manis dan butuh kasih sayang orang tua? Malah ditinggal arisan.


Eh Eh...ada apa ini? kepala ku pusing. Entah kenapa tiba-tiba pandangan ku tidak fokus. Semakin tidak fokus dan mulai gelap.



TBC

(To Be Continued. . .)

1 komentar: